Tiga orang drakula, yang muda, setengah baya, yang tua, mengadakan suatu kompetisi siapa di antara mereka yang paling kejam dan sadis. Drakula yang paling muda mendapat kesempatan terlebih dahulu. Tiba-tiba dia lari secepat kilat, 2 menit kemudian ia kembali. Mukanya berlumuran darah, seringainya juga menyeramkan. Lalu dia berkata, “Kalian lihat Desa di seberang bukit sana?”
Yang dua mengangguk, “Iya, lihat.”
“Desa itu .. habiissss !!!!”
Yang setengah baya panas hati. Dia juga pergi sekelebat, 1 menit sudah kembali, mukanya juga penuh dengan cucuran darah. “Kalian lihat kota yang itu?” tanyanya dengan raut mukanya menunjukkan bahwa dia sangat bangga.
“Iya, lihat.” Yang dua mengangguk juga.
“Kota itu juga habiiissssss !!!” kata drakula setengah baya sambil tertawa seram,”Ha…Ha…Ha”.
Drakula yang satunya lagi, sebagai yang paling tua dan paling berpengalaman tidak mau ketinggalan. Akhirnya dia juga lari sekelebat. Kedua temannya sungguh terperanjat, pasalnya belum sampai setengah menit dia sudah kembali, dengan penuh cucuran darah di mukanya …
Kedua temannya berkata dalam hati, “Gila juga nih drakula, sangar amat, ternyata dia yang paling hebat”.
Sambil ngos-ngosan drakula tua teriak, “Kalian lihat nggak tiang listrik tepat di belokan sana?”
“Lihat! lihat!” jawab yang lain serempak, penasaran.
“Sialan, gua kagak lihat!!!”