gravatar

Bayangkan Pak...!

Seorang pemuda di gelandang ke Kantor Polisi Surabaya dengan tuduhan yang lumayan terbilang sadis memukuli seorang nenek sampai babak belur di dalam Kereta Api Gaya Baru jurusan Jakarta – Surabaya.

Juru Periksa Polisi bertanya ke si Pemuda: “Sekarang coba anda ceritakan apa saja yang sebenarnya terjadi secara lengkap dan detail. Bayangkan… kok anda kejam sekali ya, tega-teganya memukuli nenek itu sampai babak belur begitu...!”

Pemuda itu pun memulai bercerita.. “Begini Pak Polisi... Saya kan naik kereta Jurusan Jakarta – Surabaya dari Stasiun Senen. Saya duduk berhadapan dengan nenek itu. Kereta berangkat dan beberapa saat kemudian sampai di stasiun Jatinegara. Nah di stasiun Jatinegara ini kereta berhenti untuk pemeriksaan karcis.. Kondektur pun datang ke gerbong tempat saya berada, dan tak lama kemudian menanyakan tiket saya. Saya langsung tunjukkan ke dia.”

Kemudian giliran kondektur meminta tiket si nenek. Nah ini dia... Nenek itu lalu mengeluarkan handbag dari kopernya, terus dari dalam handbag itu dia mengeluarkan dompet besar, dan dari dompet besar itu dia mengeluarkan dompet kecil. Dari dompet kecil itu dia mengeluarkan bungkusan, terus dia buka bungkusan itu dan ternyata masih ada bungkusan yang lebih kecil .Bungkusan kecil itu dia buka, dan di dalamnya ada kotak korek api. Rupanya dia menyimpan tiketnya di kotak korek api itu.”

”Setelah diperiksa pak kondektur, dia menaruh tiketnya lagi ke kotak korek api itu, lalu kotak korek api dibungkus lagi pakai bungkus kecil itu, lalu dimasukkan ke bungkus besar, lalu ditaruh dalam dompet kecil, lalu dalam dompet besar, lalu dompet besar itu dimasukkan kembali ke dalam handbag, lalu handbag-nya dimasukkan lagi ke kopernya…”

Kita pun meneruskan perjalanan. Perhentian berikutnya di stasiun Bekasi. Di sana juga sama, ada pemeriksaan karcis oleh kondektur. Saya dengan cepat diperiksa tiketnya, sementara nenek itu mengeluarkan handbag dari kopernya, terus dari dalam handbag itu dia mengeluarkan dompet besar, dan dari dompet besar itu dia mengeluarkan dompet kecil. Lalu berturut-turut keluar bungkusan besar, lalu bungkusan kecil yang di dalamnya masih ada kotak korek api. Tiket dia keluarkan dari kotak korek api, diperiksa kondektur, lalu masuk lagi kotak korek api, bungkusan kecil, bungkusan besar, lalu dompet kecil, dompet besar, handbag, dan akhirnya masuk koper lagi…”

Kereta jalan terus, dan kita sampai di stasiun Karawang. Lagi-lagi ada pemeriksaan tiket. Tiket saya cepat diperiksa, sementara si nenek itu mengeluarkan handbag dari koper, lalu dompet besar, lalu dompet kecil, lalu dari dalam dompet kecil dia mengeluarkan…..

Belum sempat si pemuda selesai bicara, Petugas Polsi keburu membentaknya. “Hei kamu, jangan main-main ya!! Kamu ini cerita atau ngomong yang bukan-bukan??? Ini Kantor Polisi bukan Warung Kopi!!!”

Langsung saja Pemuda itu menjawab, “Naaah lihat ‘kan, Bapak aja mendengar cerita saya yang baru 3 Stasiun aja sudah Emosian .. Marah-marah ... Apalagi saya... Coba Bapak bayangin saya yang mesti MENYAKSIKAN KEJADIAN SEPERTI INI BERULANG2 SEPANJANG PERJALANAN DARI JAKARTA KE SURABAYA ... BERAPA STASIUN YG HARUS SAYA LEWATI.....!!!”

Silahkan Haha..Hihihi,
TAPI jangan lupa nambahin Koleksi ya..??


Populer