Di sebuah kampung Bjo membuka praktik pengobatan di rumahnya. Bedul, sohibnya Bjo merasa tersaingi dan berusaha menemukan kelemahan dokter itu. Dia pun ingin menguji kemampuan si Dokter.

"Pak Dokter, saya mati rasa. Saya tidak bisa menikmati rasa manis maupun yang lainnya" kata Bedul di ruangan tempat praktik Bjo.

Dokter Bjo mengeluarkan botol bergambar tengkorak dan menyuruh Bedul meminum isinya. "Huah! Pahit banget! Ini obat apa racun?" kata Bedul. "Berarti Anda sudah sembuh" kata Bejo.

Dua minggu kemudian, Bedul kembali mendatangi Dokter Bjo. "Pak Dokter, saya punya penyakit gampang lupa. Pak Dokter bisa menyembuhkan nggak?" tanyanya. 

Bjo mengeluarkan botol bergambar tengkorak. "Nggak mau, obat itu kan pahit banget!" teriak Bedul. "Berarti Anda tidak lupa kan?" kata Dokter Bjo.