Farah gagal diterima kerja di salah satu perusahaan. dia lalu menggunakan taksi ke stasiun kereta untuk pulang ke kampungnya. di perjalanan, sopir taksi penasaran dengan wajah sedih mba Farah, akhirnya si sopir memutuskan untuk menghibur penumpangnya tersebut.

Sopir : "kenalin mba, nama saya Andrew. mba kenapa ko keliatan sedih?"
Farah : "ini kali ke 30 saya ditolak kerja bang.. saya frustasi.."

Sopir : "kerja di kota besar tuh emang harus pinter-pinter mba.. harus teliti. kadang waktu interview kan kita dikasih pertanyaan jebakan" (Andrew mulai sok pinter)
Farah : "masa seh bang? pertanyaan yang kaya gimana maksudnya? saya ga paham"

Sopir : "pertanyaan yang menjebak mba.. contohnya, coba mba jawab, ibu saya punya 5 orang anak, anak pertama sampe keempat dikasih nama dada, didi, dudu, dede. siapa nama anak kelima?"
Farah : (berpikir sebentar) "pasti dodo..!"

Sopir : "itu kan pikir mu mba. tapi salah!! di awal kan sudah disebutin IBU SAYA, berarti anak kelimanya itu saya, ANDREW hehehehe. Itu yang saya maksud contoh pertanyaan menjebak"

Farah berpikir keras dan mengangguk-angguk sambil mengagumi betapa pintarnya sopir taksi yang baru dia kenal tersebut. dada, didi, dudu, dede dan Andrew. siapa yang bakal menyangka demikian?

Sesampainya di rumah mba Farah menceritakan tentang kegagalannya pada ayahnya.

Farah : "Yah, emang bener-bener harus jadi orang pinter dulu kalo pengen kerja di kota besar.. sopir taksi yang nganter aku pulang ke stasiun aja luar biasa pinter apalagi yang kerja di kantor coba..."
Ayah : "masa seh..???"

Farah : "ga percaya kan? neh, coba Ayah jawab pertanyaan ini, ini namanya pertanyaan menjebak, saya diajarin sama supir taksi itu.. ibu saya punya 5 orang anak, anak pertama sampe keempat dikasih nama dada, didi, dudu, dede. siapa nama anak kelima?"
Ayah : (berpikir sejenak terus tersenyum) "ya pasti kamu, Farah.. pertanyaan umum itu.. Ayah udah sering denger"

mba Farah : "itu kan pikir mu yah?! tapi salah! anak kelimanya tuh ANDREW, supir taksi yang nganterin saya ke stasiun!"