Pada suatu pagi tahun 2052 (40 tahun lagi dari sekarang), kakek sangat bersemangat menceritakan kepada cucu-cucunya betapa heroiknya si kakek pada demo menolak kenaikan harga BBM tahun 2012.

Setengah membual, kakek bilang “dulu kakeklah yang menghimpun dan mengkoordinir mahasiswa se Jabodetabek untuk berkumpul dan berunjuk rasa di depan Istana, Bundaran HI dan depan Gedung DPR Senayan”.

“Hebat dong kek. Lalu ketika mahasiswa bertindak anarkis apa yang kakek lakukan?” Tanya cucunya.

“Nah, di situlah. Kakek menyesal telah ikut menjarah tabung elpiji dari truk pengangkut sekaligus mengisi BBM motor kakek dan teman2 di pompa bensin”.

“Ha? Jadi kakek?.... Jadi kakek?” spontan cucunya kaget.

“Ya, kakek mendapat 5 tagung gas 3 kiloan dan bensin penuh di motor ditambah satu jeriken. Semua kakek jual di penadah buat minum minuman beralkohol bersama teman-teman kakek”.

“Ha... Apa????”

“Ya, sekarang kakek menyesal. Tapi kok sekarang gak ada demo-demoan seperti dulu ya?”
Tanya kakek.

“Emangnya kalau ada demo lagi, kakek mau ngapain?”

“Ya kakek mau ikut demo lagi.

Sudah kangen demo nih kakek...!”

“Haah?” cucunya tambah heran.